Wanita yang berpikir akan mampu mengubah padang pasir menjadi kebun yang indah.

Sabtu, 18 Februari 2012

Analisis Protein dan Komponen Nitrogen (Metode Kualitatif)


Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Reaksi ini positif untuk protein yang mengandung tirosin, fenilalanin dan triptofan.
Reaksi Hopkins-Cole
Larutan protein yang mengandung triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuat dari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebut.
Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.
Reaksi Natriumnitroprusida
Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna merah dengan protein yang mempunyai gugus –SH bebas. Jadi protein yang mengandung sistein dapat memberikan hasil positif.
Reaksi Sakaguchi
Pereaksi yang digunakan ialah naftol dan natriumhipobromit. Pada dasarnya reaksi ini memberikan hasil positif apabila ada gugus guanidin. Jadi arginin atau protein yang mengandung arginin dapat menghasilkan warna merah.
Metode Biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawasenyawa yang mengandung gugus amida asam yang berada bersama gugus amida yang lain. Uji ini memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah violet atau biru violet.
Presipitasi Dengan Logam Berat
Protein dengan pH di atas 7n biasanya bermuatan negative dengan penambahan ion logam bermuatan positif akan menyebabkan terjadinya saling menetralkan sehingga protein menjadi tidak larut/mengendap. Partisipasi dengan logam berat sangat efektif pada suasana netral sampai sedikit alkalis. Pada suasana alkalis logam berat kemungkinan akan mengendap sebagai logam hidroksida. Partisipasi ini sivatnya reversible, yaitu akan larut kembali bila penambahan ion logam sangat berlebihan yang menyebakan protein akan bermuatan positif
Presipitasi Dengan Reagen Asam (Alkoloid)
Senyawa asam mampu menetralkan protein yang bermuatan positif menjadi bentuk garam yang tidak larut. Reagen ini dapat mengendapkan protein purodin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar