Wanita yang berpikir akan mampu mengubah padang pasir menjadi kebun yang indah.

Sabtu, 01 Desember 2012

Error Prone PCR


Error-prone PCR merupakan suatu metode atau teknik mutagenesis acak yang memungkinkan untuk menjelaskan hubungan struktur protein dan fungsinya dengan cara memperbaiki atau merubah urutan polipeptida. Dimana, asam amino akan divariasikan secara acak pada susunan polipeptida untuk mendapatkan kombinasi – kombinasi baru dan kemudian menyeleksi produk gen baru, dalam hal ini protein. Metode Error-prone PCR  didasarkan pada metode PCR. Normalnya, replikasi DNA akan berlangsung secara spesifik, namun yang berbeda dari metode error-prone PCR  ini adalah ketepatan dari Taq DNA polymerase diatur oleh perubahan komposisi dari reaction buffer. Pada kondisi tersebut, polymerase membuat kesalahan pada proses pemasangan basa selama sintesis DNA yang menghasilkan error pada complementary DNA strand yang baru disintesis. Dengan mengontrol secara hati-hati komposisi buffer, frekuensi kesalahan penggabungan basa nukleotida dan jumlah error pada sekuens DNA dapat diregulasi.

D-Psicose 3-Epimerase


    D-Psicose 3-Epimerase. D-Psicose 3 Epimerase merupakan enzim yang mengkatalisis konversi D-psicose dari fruktosa melalui epimerasi pada atom karbon nomor 3 dari fruktosa. D-psicose merupakan suatu ketoheksosa dan merupakan epimer dari fruktosa, dimana perbedaannya terletak pada posisi gugus hidroksil pada atom karbon nomor 3. Psicose dapat digunakan sebagai gula tambahan pada produk pangan karena tingkat kemanisannya sekitar 70% mendekati sukrosa. D-psicose juga memiliki keunggulan lain karena kalori yang disediakan sekitar 0.2 kcal/gr dan menurunkan respon glikemik di dalam tubuh. Penggunaan enzim D-Psicose 3-Epimerase dalam mengkatalisis konversi D-psicose dari D-fruktosa lebih efektif dibandingkan D-tagatose 3-epimerase.